Star Wars: Battlefront II yang dirilis pada tahun 2017 oleh EA dan DICE seharusnya menjadi game yang membawa pengalaman sinematik epik dalam dunia Star Wars. Namun, peluncurannya menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam industri game. Meskipun game ini memiliki kualitas grafis dan gameplay yang memukau, masalah besar muncul dari sistem mikrotransaksi dan loot boxes yang merusak pengalaman bermain. Artikel ini akan membahas bagaimana Battlefront II mengundang kritik besar dan dampak yang ditimbulkan terhadap pengembang dan industri game secara keseluruhan.
Peluncuran yang Dinantikan dengan Harapan Tinggi
Star Wars: Battlefront II adalah sekuel dari Star Wars: Battlefront (2015) yang cukup sukses. Dengan janji dunia Star Wars yang lebih luas dan mode permainan yang lebih beragam, game ini dipenuhi dengan ekspektasi tinggi. Game ini menawarkan pengalaman bertempur yang mendalam di berbagai era Star Wars, mulai dari Perang Klon hingga era terbaru. Dengan pengembang DICE yang sebelumnya sukses dengan seri Battlefield, banyak orang berharap game ini akan memberikan pengalaman multiplayer yang luar biasa.
Namun, meskipun game ini tampak menjanjikan, masalah besar muncul setelah peluncurannya pada November 2017.
Mikrotransaksi yang Mengganggu Keseimbangan Game
Masalah utama yang menghancurkan pengalaman bermain Battlefront II adalah sistem mikrotransaksi dan loot box yang diterapkan dalam game. Pemain dapat membeli loot box dengan uang nyata, yang berisi item acak seperti senjata, karakter, dan peningkatan kekuatan. Masalahnya adalah, item yang diperoleh dari loot box tidak hanya kosmetik, tetapi juga memberi keuntungan gameplay. Pemain yang membeli loot box bisa mendapatkan karakter yang lebih kuat atau kemampuan yang lebih baik, memberi mereka keunggulan dalam permainan.
Pemain yang Membayar Mendapatkan Keuntungan Lebih
Keputusan untuk menawarkan item yang memberikan keuntungan dalam permainan melalui loot box sangat kontroversial. Pemain yang membayar untuk membeli loot box dapat memperoleh item yang memberi mereka keuntungan kompetitif, sementara pemain yang tidak membayar harus bersaing dengan mereka. Ini menciptakan ketidakadilan dalam permainan dan merusak konsep fair play. Banyak pemain merasa bahwa mereka harus mengeluarkan uang untuk tetap bersaing, yang mengarah pada keluhan besar dari komunitas.
Respon Negatif dan Reaksi Komunitas
Reaksi terhadap sistem mikrotransaksi dan loot box Battlefront II sangat cepat dan keras. Di platform seperti Reddit, komunitas gamer memulai kampanye boikot dengan tagar #BoycottStarWarsBattlefrontII. Kritik datang dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemain biasa maupun media. Mereka menganggap bahwa keputusan EA dan DICE untuk memonetisasi elemen gameplay utama adalah bentuk eksploitasi terhadap pemain.
Kritik yang Mengarah pada Perubahan
Pengembang sempat bertahan dengan sistem tersebut dan mencoba menjelaskan bahwa loot box adalah cara untuk meningkatkan pengalaman bermain. Namun, penjelasan ini tidak diterima dengan baik. Kritik semakin meningkat, dan tekanan dari para pemain semakin besar. Pada akhirnya, EA merespons dengan menghapus mikrotransaksi dan loot box dari Battlefront II pada Maret 2018. Perubahan ini datang beberapa bulan setelah peluncuran game dan setelah komunitas memberikan respons negatif yang besar.
Perubahan dan Upaya Pemulihan
Setelah menghapus loot box, EA berjanji untuk memperbaiki Battlefront II dan menciptakan pengalaman yang lebih adil bagi semua pemain. Mereka mulai menambahkan lebih banyak konten berbasis keterampilan dan fokus pada pembaruan yang memperbaiki masalah teknis dan keseimbangan game.
Penambahan Konten dan Mode Baru
Pengembang juga menambahkan konten baru, seperti karakter dan peta tambahan, yang memperkaya pengalaman pemain. Beberapa pembaruan penting seperti mode Heroes vs Villains dan peningkatan kualitas gameplay lainnya memberikan dampak positif. Walaupun masalah mikrotransaksi telah diatasi, beberapa pemain merasa bahwa keputusan EA tetap mencoreng reputasi game dan waralaba Star Wars.
Dampak Jangka Panjang pada Industri Game
Kontroversi seputar Battlefront II membawa dampak besar terhadap industri game. Kejadian ini memicu diskusi tentang etika mikrotransaksi dan loot box dalam game. Beberapa negara, termasuk Belgia dan Belanda, menganggap loot box sebagai bentuk perjudian dan mulai melarangnya. Dampaknya, banyak pengembang dan penerbit game mulai meninjau ulang cara mereka memonetisasi game.
Regulasi dan Kebijakan Baru
Setelah kontroversi Battlefront II, banyak pengembang yang mulai menyesuaikan kebijakan monetisasi mereka. EA dan perusahaan lainnya mulai menghindari sistem loot box yang mempengaruhi gameplay dan mulai berfokus pada microtransactions berbasis kosmetik yang tidak memberikan keunggulan kompetitif.
Aspek Positif yang Terlupakan
Walaupun peluncuran Battlefront II penuh dengan kontroversi, tidak bisa dipungkiri bahwa game ini menawarkan banyak hal positif. Grafiknya yang memukau dan pengalaman bermain yang seru menjadi daya tarik utama. Mode pertempuran besar yang melibatkan ratusan pemain dan pertempuran ikonik seperti dogfighting di ruang angkasa menjadi favorit banyak orang. Karakter-karakter legendaris dari Star Wars, seperti Darth Vader, Luke Skywalker, dan Boba Fett, juga bisa dimainkan, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penggemar Star Wars.
Mode Multiplayer yang Menyenangkan
Mode multiplayer game ini, yang melibatkan pertempuran antar pihak besar, memberikan keseruan yang tidak ditemukan dalam banyak game lain. Sistem pertempuran yang dinamis dan variasi peta dan karakter membuatnya menjadi pilihan menarik bagi penggemar Star Wars.
Pelajaran dari Kegagalan dan Pemulihan
Star Wars: Battlefront II (2017) mengajarkan banyak hal tentang bagaimana keputusan monetisasi yang buruk bisa merusak reputasi sebuah game dan studio pengembangnya. Meskipun game ini memiliki banyak aspek positif, sistem mikrotransaksi dan loot box yang merusak keseimbangan gameplay menyebabkan gelombang kritik besar dari komunitas. Walaupun EA akhirnya menghapus mikrotransaksi dan melakukan perbaikan besar, dampak negatif terhadap reputasi mereka tetap terasa.
Kontroversi ini mempengaruhi seluruh industri game, dengan banyak pengembang mulai meninjau ulang cara mereka menangani monetisasi dalam game. Meskipun Battlefront II kini telah diperbaiki dan menawarkan pengalaman yang lebih adil, kisahnya tetap menjadi pelajaran penting tentang pentingnya mendengarkan komunitas pemain dan menjaga pengalaman bermain yang adil dan menyenangkan bagi semua orang.